Roadshow Workshop bertajuk menyongsong Revolusi Industri 4.0 AKU HEBAT (Akuntable, Kreatif, Unggul, Hebat Bermartabat) digelar di aula kementerian agama kota Bandar Lampung.
Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, M. Aris Rayusman, S.Ag, M.Pd.I. Kegiatan yang digagas oleh Pokjawas Lampung ini bekerjasama dengan “Jaringan Infra Digital Nusantara (IDN), suatu lembaga yang memfasilitasi manajemen madrasah berbasis IT, dengan penyediaan dan pengelolaan web.
Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT-internet of things), memungkinkan berbagai perangkat rumah berinteraksi dengan swalayan. Kulkas dapat memberikan informasi berbagai bahan kebutuhan rumah tangga yang harus dibeli.
Kendaraan yang kita dapat memandu kita memilih jalan yang tidak macet, memperhitungkan waktu tempuh. Sehingga kita dapat terbebas dari kemacetan. Sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai.
Kepala MTsN 1 Bandar Lampung menyatakan, “Digitalisasi dibidang pendidikan sudah kita mulai dengan rekrutment calon peserta didik secara online, penerapan apliasi raport digital, penggunaan e-book dalam pembelajaran, pelaksanaan UNBK”.
“Kedepan pelaksanaan ujian semester pun akan dilakukan secara online seperti halnya ujian nasional, bahkan penanganan siswa terlambatpun akan dilakukan menggunakan barcode reader, sehingga guru piket tidak perlu menulis tangan nama-nama siswa yang terlambat. Guru cukup menggunakan androidnya untuk menscan kartu siswa yang terlambat”, imbuhnya.