Belajar yang Menyenangkan

Apa itu belajar ?

Belajar merupakan kata yang sudah tidak asing lagi didengar di telinga kita. Belajar adalah proses perubahan karakter yang terjadi pada diri seseorang ke arah yang lebih baik. Hal senada diungkapkan oleh Thursan Hakimbelajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Sedangkan menurut Gagne belajar adalah suatu proses yang terjadi pada suatu organisme sehingga terjadi perubahan tingkah lakunya sebagai akibat  pengalaman. Dari pengertian tersebut terdapat tiga pokok atau ciri utama belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman.

Proses belajar yang terjadi di lingkungan sekolah terjadi antara guru dan peserta didik. Proses belajar akan berjalan lebih efektif bila dilakukan dalam situasi yang menyenangkan, baik bagi peserta didik maupun guru. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bila guru mengajar dengan cara menyenangkan, peserta didik pun menjadi ikut senang. Sebaliknya, bila anak didik sudah merasa senang, maka belajarpun menjadi semangat. Melihat peserta didiknya antusias dalam belajar tentunya guru pun akan senang dan merasa puas karena proses belajar berhasil dilakukan.

Kenapa belajar itu harus menyenangkan?

Proses belajar akan mudah diterima dan dipahami apabila situasi hati kita senang. Perasaan senang akan menghasilkan rasa sayang, seperti pepatah mengatakan ” tak kenal maka tak sayang , tak sayang maka tak cinta” Apabila pada diri peserta didik sudah muncul rasa senang terhadap apa yang dipelajari, maka akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang mereka peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. dengan kata lain mereka akan mencintai apa yang mereka pelajari. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh tetapi muncul karena kesadaran dari diri peserta didik sendiri, tanpa adanya paksaan dari orang tua maupun guru..

Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak sia-sia, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh peserta didiknya. Mengajarkan peserta didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar peserta didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi ke dalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.

Bobbi De Porter, dalam bukunya berjudul ” quantum learning dan quantum teaching“, menyatakan bahwa “ bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka ”. Artinya kita sebagai guru harus memahami situasi dan kondisi peserta didik. Bila peserta didik senang dengan bermain, kita harus mampu untuk masuk ke dalam dunia bermainnya mereka. Bila kita berhasil masuk ke dalam dunia bermain yang mereka sukai, kita dapat antarkan materi sesuai yang kita harapkan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran sebaiknya bukan hanya memberikan materi yang harus dipelajari anak didik, tetapi lebih jauh dari itu, diajarkan pula bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam belajar.

Oleh sebab itu marilah kita sebagai guru atau pendidik berlomba-lomba untuk menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih sehingga tercipta peserta didik yang berkualitas dan berhasil mengukir prestasi gemilang.