Bertempat di ruang kerja Kepala MTsN 1 Bandar Lampung mengapresiasi dan mensupport empat guru yang akan mengikuti kegiatan penyegaran Fasilititator Daerah tahun 2022. Keempat guru tersebut adalah Ibu Laskmi Kholifah (FasProv. Bahasa Indonesia, Bapak Winarno (FasProv. Bahasa Inggris, Ibu Hamidah (FasDa Bahasa Inggris) dan Ibu Sri Hartini (FasDa IPA).
Dalam kegiatan ini Fasilitator daerah akan bertugas melatih guru di KKG/MGMP/MGBK/KKM/POKJAWAS baik moda tatap muka atau moda daring dengan menggunakan modul yang sudah disiapkan, sedang Fasilitator Propinsi menjadi narasumber pada kegiatan. Sebelumnya fasilitator propinsi juga telah mengikuti kegiatan penyegaran dengan narasumber Instruktur Nasional (IN).
Kegiatan ini berlangsung di dua tempat, masing-masing zona 1 di Jakarta dan zona 2 di Semarang, Bapak Winarno mendapatkan tugas di zona 2 (Semarang) sedangkan Ibu Laskmi mendapatkan tugas di zona 1 (Jakarta).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Madrasah Reform yang dikelola Ditjen Pendidikan Islam Kemenag. Progam yang merupakan hasil kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) ini juga dikenal dengan Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengatakan, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan sangat penting, tidak hanya dalam konteks peningkatan literasi, tetapi juga merespon perkembangan teknologi sistem informasi.
“Guru dan tenaga kependidikan madrasah harus terus mengupdate keilmuan, penguasaan sistem informasi dan teknologi sebagai penunjang proses kegiatan belajar dan mengajar adalah sebuah keharusan, agar tidak tergerus oleh zaman,” kata Muhammad Zain, saat memberikan arahan via zoom meeting, Kamis (8/9/2022).
Menurut pria yang biasa disapa Zain ini, dengan bantuan teknologi, guru harus mempersiapkan diri dalam mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai minat siswa. Kehadiran teknologi jangan sampai menyusahkan pembelajaran. Teknologi justru harus memudahkan guru dan siswa dalam proses transfer keilmuan.
Walaupun berada berada di tengah derasnya teknologi, lanjut Zain, guru dan tendik madrasah jangan sampai melupakan tiga karakter, yaitu cara pandang moderat, Pancasilais, dan cinta NKRI. Menurutnya, ketiga karakter tersebut harus menjadi ciri khas dan kelebihan guru dan tendik madrasah.