Bandar Lampung, 27 Maret 2024 – Sebagai bagian dari rangkaian Gebyar Ramadan 1445H, MTsN 1 Bandar Lampung menggelar taklim guru kedua yang akan dilaksanakan pada Rabu, 27 Maret 2024 pukul 13.00 WIB. Taklim ini akan berlangsung di ruang kelas lantai 2 sekolah tersebut.
Dalam taklim tersebut, akan dihadirkan narasumber Ustaz Edison, yang akan memberikan panduan dan motivasi kepada para guru dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, Siti Romlah, Plt Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, juga akan memberikan arahan dan informasi terkait pelaksanaan kegiatan Gebyar Ramadan.
“Salam sejahtera bagi para guru yang kami muliakan Allah. Kami mengundang seluruh guru untuk hadir dalam taklim ini dengan tepat waktu,” ujar Siti Romlah dalam pernyataannya.
Siti Romlah, Pelaksana Tugas Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, menyampaikan informasi ini kepada seluruh guru dengan penuh kehormatan. “Bapak dan Ibu Guru yang dimuliakan Allah, kami mengundang Anda untuk hadir dalam kegiatan Taklim Guru ini dengan tepat waktu,” ujarnya.
Acara ini akan dimulai dengan pembukaan, diikuti oleh pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustaz Ahfa Faidoni. Ibu Septi akan menjadi pembawa acara pada kesempatan tersebut. Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran, akan ada sambutan dari Pelaksana Tugas Kepala Madrasah, Siti Romlah.
Beliau juga menambahkan bahwa siswa-siswa sesi siang akan dijemput pada pukul 13.00 WIB untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Diharapkan kehadiran para guru dalam taklim ini dapat memberikan semangat dan persiapan yang lebih baik dalam menyambut bulan Ramadan yang suci.
Acara berlangsung dengan hikmat. Materi yang disampaikan adalah;
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam adalah ketika Umar bin Khattab berangkat dengan niat membunuh Nabi Muhammad ﷺ. Ia berjalan dengan penuh kemarahan dan tekad yang bulat. Namun, Allah SWT telah menakdirkan yang lain untuknya.
Di perjalanan menuju untuk melaksanakan niat jahatnya, Umar bertemu dengan seorang Muslim yang memberitahunya bahwa saudarinya dan suaminya telah memeluk Islam. Dengan dorongan rasa ingin tahu dan kebingungan, Umar bin Khattab pergi ke rumah mereka.
Di rumah saudara perempuannya, Fatimah binti Al-Khattab, ia menemukan mereka sedang membaca Al-Quran. Ketika Umar mendengar ayat-ayat yang begitu indah dan memberi petunjuk, hatinya mulai tersentuh. Kemudian, ia meminta untuk membaca Al-Quran itu sendiri.
Dengan membaca Al-Quran, Umar bin Khattab mulai menyadari kebenaran Islam dan keagungan ajarannya. Setelah itu, ia mendatangi Nabi Muhammad ﷺ untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam.
Peristiwa ini menunjukkan kekuatan taubat dan keajaiban hidayah dari Allah SWT. Umar bin Khattab yang semula berangkat dengan niat membunuh Nabi Muhammad ﷺ, berubah menjadi salah satu sahabat yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam, bahkan menjadi Khalifah yang adil dan bijaksana.
Kisah Umar bin Khattab mengajarkan kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Dengan taubat yang tulus dan hati yang terbuka, setiap orang memiliki kesempatan untuk mendapat hidayah dan kebenaran. Mari kita ambil pelajaran dari perjalanan taubat Umar bin Khattab dan terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Imam Fudhail bin Iyadh adalah salah satu tokoh ulama yang terkenal dalam sejarah Islam karena perjalanan hidupnya yang penuh taubat dan ketakwaan. Beliau lahir di wilayah Khorasan pada abad ke-8 Masehi. Awalnya, Imam Fudhail hidup dalam kemewahan dan kesenangan duniawi, namun Allah SWT memberinya hidayah untuk bertaubat dan menjalani kehidupan yang saleh.
Sebelum bertaubat, Imam Fudhail terkenal sebagai seorang penjahat dan perampok yang kejam. Ia sering melakukan kejahatan di wilayah sekitarnya, menakut-nakuti dan mencelakakan orang-orang yang lemah. Namun, suatu hari, ketika sedang berada dalam perjalanan untuk melakukan tindakan kejahatannya, ia bertemu dengan seorang pemuda yang sedang membaca ayat Al-Quran yang menyentuh hatinya.
Kemudian, Imam Fudhail memutuskan untuk mendekati pemuda tersebut dan bertanya tentang ayat yang sedang dibacanya. Pemuda tersebut menjawab dengan penuh ketulusan dan memberikan penjelasan tentang keindahan Al-Quran serta petunjuk hidayah yang terkandung di dalamnya. Kata-kata pemuda tersebut menyadarkan Imam Fudhail akan kesalahannya dan menginspirasinya untuk bertaubat.
Setelah itu, Imam Fudhail meninggalkan kehidupan lamanya yang penuh dosa dan memutuskan untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya pada jalan Allah SWT. Beliau belajar ilmu agama dengan tekun dan mengembangkan dirinya menjadi seorang ulama yang bijaksana dan berwibawa.
Imam Fudhail terkenal dengan ketaqwaannya, kebijaksanaannya, dan kedermawanannya. Beliau sering memberikan nasihat-nasihat yang bijak kepada para pemimpin dan umat Islam pada zamannya. Kehidupan taat dan ketakwaannya menjadi teladan bagi banyak orang.
Kisah Imam Fudhail bin Iyadh mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang terlambat untuk bertaubat dan kembali kepada Allah SWT. Dengan tekad yang kuat dan keinginan yang tulus, setiap orang dapat meninggalkan kesalahan masa lalu dan menjalani kehidupan yang lebih baik di jalan Allah SWT.
Syekh Muhammad Djamil Djambek adalah seorang ulama yang terkenal dengan kealimannya dan kontribusinya dalam bidang keagamaan di Indonesia. Beliau lahir pada tahun 1905 di kota Jambi, Sumatra. Kehidupan Syekh Muhammad Djamil Djambek penuh dengan dedikasi dalam mempelajari dan mengajarkan agama Islam.
Sejak kecil, Syekh Muhammad Djamil Djambek telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama. Beliau belajar Al-Quran dan ilmu agama dari para ulama terkemuka di daerahnya. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya di Makkah, Arab Saudi, untuk menimba ilmu lebih lanjut.
Di Makkah, Syekh Muhammad Djamil Djambek memperdalam pengetahuannya tentang agama Islam, khususnya dalam bidang ilmu fiqih, hadis, dan tafsir. Beliau juga belajar langsung dari ulama-ulama terkemuka pada zamannya, seperti Syekh Muhammad Amin Kutbi dan Syekh Muhammad Syaltut.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Makkah, Syekh Muhammad Djamil Djambek kembali ke Indonesia dan mulai aktif dalam menyebarkan ilmu agama Islam. Beliau menjadi pengajar di berbagai pesantren dan institusi pendidikan Islam di Jambi dan sekitarnya. Selain itu, beliau juga sering memberikan ceramah dan khutbah di masjid-masjid serta mengajar di berbagai forum keagamaan.
Kealiman dan kebijaksanaan Syekh Muhammad Djamil Djambek membuatnya dihormati oleh banyak orang, baik di kalangan ulama maupun masyarakat umum. Beliau dikenal sebagai sosok yang rendah hati, bijaksana, dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan.
Selain aktif dalam bidang pendidikan dan dakwah, Syekh Muhammad Djamil Djambek juga terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Beliau sering membantu masyarakat yang membutuhkan, baik dalam hal materi maupun moral.
Hingga akhir hayatnya, Syekh Muhammad Djamil Djambek terus berjuang untuk menyebarkan ajaran Islam yang damai dan mengajak umat untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa. Warisannya sebagai ulama yang berilmu dan berakhlak mulia tetap diingat dan dihargai oleh generasi setelahnya.