MTsN 1 Bandar Lampung; Peningkatan Fasilitas dan Kerjasama

Bandar Lampung, 5 Juli 2024, Kepala MTsN 1 Bandar Lampung, Hartawan, S.Pd.I, MM, menyimak percakapan yang terjadi di grup WhatsApp antara para guru dan staf madrasah. Percakapan tersebut penuh dengan antusiasme dan ide-ide baru untuk meningkatkan fasilitas madrasah serta menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan fungsional bagi semua.

Tugiyo, seorang guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai wakil kepada bidang sarana dan prasarana, memulai dengan kabar baik, “Hari ini sudah bisa lewat gerbang depan, parkiran sudah kuat untuk parkir mobil.” Ia juga menambahkan bahwa parkir motor bisa dilakukan di samping gedung baru. Berita ini langsung mendapat respon positif dari rekan-rekannya.

Ahmad Sapar, dengan nada bercanda, menambahkan, “Saya kira halaman tersebut digunakan sebagai arena bergerak siswa. Saya mengusulkan parkir kendaraan di luar saja pak, biar lebih lapang.” Saran ini disambut baik oleh beberapa anggota grup yang merasa bahwa area parkir sebaiknya dioptimalkan untuk berbagai keperluan.

Sinta Septiana, menambahkan pendapatnya, “Iyah terutama untuk jam olahraga, jadi ada dua tempat atau bisa untuk aktivitas pembelajaran di luar kelas.” Ide ini mendapat dukungan dari beberapa guru lain yang merasa bahwa ruang tambahan sangat berguna untuk berbagai kegiatan sekolah.

Namun, Bety Yunizar mengingatkan, “Mohon maaf itu memang untuk parkir mobil Bapak Ibu. Soalnya kalau parkir di luar itu mengganggu ketertiban umum dan melanggar aturan.” Pesan ini menggarisbawahi pentingnya mengikuti peraturan dan menjaga ketertiban di sekitar madrasah.

Di tengah percakapan ini, Sinta Septiana kembali menambahkan, “Iyah Bu hanya usul karena ketika lihat foto itu, terlintas di pikiran saya bahwa anak-anak dapat beraktivitas di situ, terlebih karena kurikulum merdeka, artinya guru dan anak-anak bebas eksplor, bisa pembelajaran tidak cuma dalam kelas. Kadang ada pikiran belajar dan main games sama anak-anak di luar, tapi terhalang tempat. Karena memang aula untuk olahraga. Jika games dilakukan di kelas terhalang kursi meja, untuk merapikan kembali kursi meja perlu setidaknya 30 menit sendiri. Harusnya pilih games yang hanya dalam kelas? Terkadang imajinasi dan kreasi yang luas, jadi terpikir sesekali ada saatnya pembelajaran di luar kelas. Kan ada p5p2ra yang kadang di luar kelas? Iyah, tapi kadang p5p2ra berbeda dengan materi yang kita ajarkan pada mapel yang kita ampu. Jadi ini eksplor untuk mapelnya. Maaf panjang ini hanya pertanyaan dan jawaban dalam pikiran guru PPKn. Sekian dan terima gaji, eh, terimakasih.”

Sapar kemudian menambahkan, “Mohon Pak Tugiyo dan tim menganalisa dan mempertimbangkan usul saya.”

Hartawan menyisipkan informasi penting, “Oh ya, jangan lupa bahwa gedung baru hasil pembangunan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) sudah selesai dan sekarang sedang dalam proses penyerahan resmi. Gedung ini akan sangat membantu dalam menambah fasilitas kita, termasuk ruang kelas baru dan area parkir yang lebih luas. Saat ini, MTsN 1 Bandar Lampung memiliki dua unit gedung SBSN berlantai 2, masing-masing unit memiliki 6 ruang belajar.”

MTsN 1 Bandar Lampung berada tidak jauh dari Stadion Pahoman, ada banyak sekolah yang lebih jauh lokasinya melaksanakan kegiatan pembelajaran olah raga disini. Tidak ada salahnya pihak manajemen madrasah menjajagi kemungkinan melakukan nota kesepahaman pemanfaatan stadion Pahoman sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di MTsN 1 Bandar Lampung, baik fasilitas kolam renang maupun jogging track sintetisnya.

Selain membangun nota kesepahaman dengan Stadion Pahoman, juga perlu menjajaki kerja sama dengan DPD Partai Golkar untuk pemanfaatan halaman gedung juga Dinas Kesehatan Propinsi untuk pemanfaatan lapangan bola voli.

Percakapan ini mencerminkan dinamika sehari-hari di sekolah, di mana setiap orang berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan teratur. Hartawan, sambil tersenyum membaca percakapan tersebut, merasa bangga dengan inisiatif dan kerjasama yang ditunjukkan oleh para guru dan stafnya. Ia tahu bahwa diskusi kecil seperti ini adalah bagian penting dari membangun komunitas sekolah yang solid dan responsif terhadap kebutuhan semua pihak.