DITERIMANYA PERINTAH SHALAT OLEH NABI MUHAMMAD SAW

Oleh : Sri Hidayati

Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dalam kalender hijriah, pada bulan ini tepatnya tanggal 27 Rajab tahun kedelapan kenabian terjadi peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu Isra’ Mi’raj.

Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Sedangkan mi’raj adalah perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit ketujuh kemudian ke Sidratul Muntaha. Karena pentingnya peristiwa ini maka Allah SWT mengagungkannya dalam Al Qur’an surat Al-Isro’ ayat 1 yang berbunyi :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.(Q.S Al-Isra ayat 1)

Peristiwa Isra’ Mi’raj sangat penting dan bersejarah sekali bagi umat Islam, karna pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan sholat 5 waktu dalam sehari semalam.

Sholat merupakan rukun Islam yang ke 2, oleh karna itu wajib bagi setiap umat islam yang sudah baligh dan berakal untuk menunaikannya. Sholat adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang di mulai dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam. Allah SWT memerintahkan umatnya untuk shalat 5 waktu yang merupakan ibadah ritual umat islam, hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 238 yang berbunyi :

حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ

Artinya:”Peliharalah segala shalat (mu), dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah karna Allah (dalam shalatmu) dengan khusu “. (Q.S. Al-Baqarah ayat 238)

Dari ayat tersebut diatas maka jelaslah bagi kita umat islam, bahwa Allah SWT,  memerintahkan kita untuk menunaikan shalat lima waktu yang diwajibkan dengan cara rutin dalam menjalankannya pada waktu-waktunya dengan memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun dan kewajiban-kewajibannya secara khusu’. Dan Allah SWT juga memerintahkan kita untuk menjaga shalat yang berada ditengah-tengah antara shalat-shalat itu, yaitu shalat ashar.

Adapun syarat wajib sholat adalah beragama Islam, baligh, berakal, telah sampai dakwah kepadanya serta terjaga atau sadar.

Sedangkan syarat syahnya shalat adalah mengetahui waktu shalat, suci badan, pakaian, tempat shalat, suci dari hadats  kecil dan hadats besar, menutup aurat dan menghadap kiblat.

Agar shalat yang kita kerjakan sah dan di terima oleh Allah SWT, maka kita perlu memperhatikan juga rukun-rukun shalat. Adapun rukun-rukun shalat adalah  niat, berdiri, takbiratul ihram, membaca surat AL fatihah, ruku’ dengan tuma’ninah, i’tidal dengan tuma’ninah, sujud dengan tuma’ninah, duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah, duduk tasyahud akhir, membaca tayahud akhir, membaca shalawat kepada nabi ketika tasyahud akhir, mengucapkan salam pertama (menengok kearah kanan) dan tertib.

Selain syarat wajib shalat, syarat syah shalat dan rukun shalat seperti yang sudah di sebutkan diatas,  ada pula sunnah-sunnah yang terdapat dalam pelaksanaan shalat, yaitu mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, mengangkat tangan ketika akan ruku’, ketika berdiri dari ruku’, dan ketika berdiri dari tasyahud awal, membaca doa iftitah, membaca aamiin setelah surat Al Fatihah, membaca surah setelah Al- Fatihah, duduk iftisasy sebelum berdiri pada rekaat kedua atau keempat, dan salam kedua (menengok ke kiri).

Shalat sangat besar pengaruhnya terhadap kesucian jiwa, karna dengan sholat kita dapat menjauhkan perbuatan keji dan munkar. Dalam surat Al-Ankabut ayat 45 Allah SWT berfirman:

ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya : ”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Ankabut ayat 45)

Dari ayat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa shalat dapat menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar yang dilarang dalam ajaran agama Islam. Shalat juga dapat membersihkan jiwa kita dari sifat-sifat buruk yang dapat merusak kehidupan manusia.

Mengerjakan shalat merupakan perwujudan dari keyakinan seseorang yang telah tertanam didalam hati orang yang mengerjakannya,dan menyakini bahwa dirinya sangat tergantung kepada Allah sebagai sang Pencipta. Oleh karena itu, ia  berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan  perintah-perintah Allah, dan menjauhi segala larangan- Nya, sesuai bacaan surat Al-Fatihah yang selalu kita baca ketika sholat. “Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang  Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan yang di murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.

Dengan shalat maka akan selalu terjalin hubungan yang kuat antara hamba dan sang pencipta, yang akan membawa kenikmatan, ketenangan dan keselamatan yang di wujudkan dalam bentuk pernyataan diri dan penghambaan diri kepada Allah SWT.

Dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat, yang perintah sholat tersebut harus di taati dan dikerjakan  oleh umat islam di muka bumi ini, sebagai wujud kita menyembah kepada Allah SWT, yang menciptakan alam semesta beserta segala isinya.