HIKMAH DI BALIK SETIAP UJIAN

MTs Negeri 1 Bandar Lampung, Jumat ( 09/04/2021) – Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT tidak bernilai sia-sia. Bahkan dalam setiap kejadian apapun selalu ada hikmahnya. Tinggal sekuat apa manusia bisa menggali hikmah yang terpendam di balik kejadian tersebut. Cara terbaik saat menyikapi setiap kejadian yang kita alami adalah dengan mengembalikan seutuhnya kepada Allah SWT. Dialah Dzat yang menghendaki semua peristiwa terjadi dan yakin bahwa di balik semua itu ada maksud yang sesungguhnya jauh lebih besar dibandingkan besarnya kejadian tersebut. Kita tidak perlu berpikir negatif ( suuzon ), kita harus berpikir positif (husnuzon) bahwa setiap kejadian itu justru akan menjadikan kita lebih dekat kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW pun mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpikir positif dalam segala hal. Karena semua kejadian, sepenuhnya berada dalam genggaman Allah SWT dan terjadi karena izin-Nya. Dengan berpikir positif, seseorang akan mampu menyikapi setiap kejadian dengan cara terbaik. Selain itu, kita pun akan mampu menghadapi hidup dengan optimis. Betapa tidak, kita menjadi dekat dengan Allah Dzat Penguasa yang ada. Karena itu, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa orang beriman itu tidak pernah rugi, diberi nikmat dia bersyukur. Syukur adalah kebaikan bagi dirinya, diberi ujian dia bersabar, dan sabar adalah kebaikan bagi dirinya.

Hakikatnya Allah tidak pernah membuat jarak dengan manusia. Manusia sendirilah yang membuat jarak dengan Allah. Demikian pula, Allah tidak pernah menghambat manusia untuk sukses, tapi manusia sendiri yang menghalangi diirnya untuk sukses. Kunci dari semua itu adalah pikirannya. Manusia adalah bentukan pikirannya. Tak heran bila Norman Vincent Peale mengatakan, “You are what you think!“; Anda adalah apa yang Anda pikiran.

Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 85 % ditentukan sikap, dan 15 % sisanya ditentukan  keterampilan dan intelektualitas. Sikap itu sendiri dibentuk  pikiran. Dengan kata lain, 85 % kesuksesan dan kegagalan ditentukan kualitas pikiran. Dalam konteks ini bahwa kesuksesan untuk dekat dengan Allah sangat dipengaruhi sejauh mana seseorang berpikir positif tentang Allah SWT.

Terlalu berlarut-larut dalam kesedihan, kesusahan dan kekecewaan adalah suatu hal yang sangat buruk. Tak hanya buruk bagi kesehatan psikis tetapi buruk juga bagi kesehatan fisik kita. Sebenarnya, selama kita bisa senantiasa berpikir dengan jernih dan menerima ujian yang diberikan Allah dengan lapang dada serta tanpa adanya putus asa juga kecewa, percayalah bahwa ujian tersebut adalah teguran untuk kita agar kita semakin dekat dengan-Nya.

Setiap ujian yang datang kepada kita tidak lain adalah atas izin Allah SWT. Dan Allah sesungguhnya ingin menguji kita seberapa kuat kita menghadapi ujian yang Allah berikan kepada kita. Allah memberikan ujian ke umatNya sesuai dengan batas kemampuan kita. Oleh karena itu kita harus optimis bahwa kita akan mampu keluar dari ujian tersebut. Sesuai firman Allah dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ” (QS. Al-Baqarah [2]: 286).

Semakin berat ujian yang diberikan Allah kepada kita, itu artinya bahwa Allah ingin kita menjadi pribadi yang semakin kuat. Itu artinya, Allah ingin kita semakin dekat lagi denganNya dan senantiasa megingatNya karena Ia sangat sayang dan cinta kepada kita. Bagi Anda yang saat ini sedang diuji dan merasa ujian tersebut berat, tetaplah bersabar dan yakin saja bahwa ujian tersebut adalah cara Allah memperkuat Anda. Selalu bersyukur dan bersabar dengan apa yang ada di hidup Anda karena itu akan membuat Anda senantiasa bahagia.

Semoga kita termasuk ke dalam umatNya yang selalu bersyukur. Aamiin……