Orang tua adalah pendidik pertama dan utama yang menanamkan dasar perkembangan jiwa anak. Orang tua membimbing tingkah laku anak untuk mereka bereaksi dan menerima, membenarkan, menyetujui, menolak, melarang dan sebagainya. Dari orang tua pula seorang anak pertama kalinya mengenal dan mendapatkan kesan-kesan tentang dunia luar.
Terbentuknya norma-norma pada diri anak tentang apa yang baik dan yg buruk, tidak terlepas dari apa yg telah diberikan tentang nilai- nilai dari orang tua kepada anaknya, terutama masalah perilaku anak itu sendiri.
Adapun kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah menumbuh kembangkan hati nurani yang kuat dalam diri anak, sehingga dapat terbentuk hati nurani seorang anak yang berpegang teguh pada kebaikan. Dengan hati nurani yang kuat bagi seorang anak, otomatis akan berdampak pada watak atau kepribadian yang ideal yang kita harapkan dimiliki oleh anak-anak kita pada generasi mendatang.
Kaitan dengan sikap, tingkah laku dan kepribadian, Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang artinya:
“Telah ada pada diri Rasululloh itu suri tauladan yang baik bagimu, ( yaitu) bagi orang- orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”(QS Al Ahzab ayat 21).
Dari ayat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa yang menjadi landasan orang tua dalam memberi contoh tauladan bagi anak adalah sikap, tingkah laku dan kepribadian yang dimiliki oleh Rasululloh SAW.
Agar anak memiliki sikap, tingkah laku dan kepribadian yang baik, tentunya peran orang tua sangatlah di perlukan.
Peran orang tua dalam pendidikan agama antara lain:
- Ketauladana orang tua.
- Motivasi bagi anak.
- Teman / sahabat.
- Sebagai inspirator.
- Penasehat.
Rasululloh SAW bersabda yang artinya:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang membelokannya menjadi Yahudi, Nasrani atau majusi………”( HR. Al- Bukhori, Muslim,Abu Dawud, At-Tirmidzi, An- Nasa’i, Malik dan lainnya).
Hadis diatas menjelaskan kepada kita, bahwa sangat diperlukannya peran orang tua agar anak- anaknya di persiapkan untuk hidup dalam suasana yang islami, yang sesuai dengan ajaran agama islam, dengan harapan agar kelak seorang anak hingga dewasa tidak terjerumus pada hal- hal yang di larang dalam agama islam. Selain itu sebagai orang tua juga harus menanamkan budi pekerti dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari- hari.
Sri Hidayati