Di suatu pagi yang cerah, sekelompok guru , dan tenaga kependidikan MTsN 1 Bandar Lampung menyambut dengan antusias pengumuman pelatihan mandiri bersertifikat dari Kementerian Agama. Berdasarkan polling melalui WA grup yang dilakukan oleh Ibu Laskmi Holifah diperoleh nama-nama guru yang sudah berhasil membuat akun dan mendaftar ke salah satu dari empat pelatihan. Mereka yang telah mendaftar adalah Emi Lestari, Heny Kusniawati, Aguslina, Munawaroh, Siti Zainab, Rosida, Abu Abdullah, Faisal Robiansyah, Laskmi Holifah, Winarno dan Ahfa Faidoni. Sementara yang belum berhasil membuat akun ada 5 orang; mereka adalah Daris Budiana, Irta Rizka, Cek Naimah, Yunia dan Astimala. Pelatihan ini tidak hanya menawarkan pengetahuan umum, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dalam menulis makalah best practice.
Pada tanggal 26 hingga 31 Januari 2024, dunia pendidikan diwarnai dengan kehadiran serangkaian pelatihan yang inovatif dan efektif. Tidak hanya menjadi sarana peningkatan keterampilan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mempersiapkan guru-guru masa depan.
Pelatihan dimulai dengan “Pelatihan Terampil Membuat Makalah Best Practice Pembelajaran”. Guru-guru dari berbagai latar belakang bersatu untuk mendalami seni menuliskan best practice pembelajaran. Aspek-aspek penting, seperti P5P2RA (Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan, Penilaian, Pengembangan, Refleksi, dan Aksi) menjadi sorotan utama. Microlearning menjadi pendekatan yang diambil, memastikan peserta mendapatkan informasi secara ringkas namun padat.
Pada hari berikutnya, para peserta dialihkan ke “Pelatihan Web-Based Pengelolaan Pembelajaran”. Dengan dunia yang semakin terdigitalisasi, pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara mengelola pembelajaran secara daring. Mulai dari membuat platform pembelajaran online, hingga strategi efektif dalam memberikan tugas dan mengelola interaksi siswa di dunia maya.
Sementara itu, “Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka” menjadi fokus pada pengenalan dan implementasi kurikulum baru. Dalam pelatihan ini, guru-guru diberikan wawasan tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, strategi pengajaran yang mendukung, dan bagaimana mengukur keberhasilan implementasinya. Diskusi dan studi kasus melibatkan peserta secara aktif, memberikan nuansa praktis pada materi pelatihan.
Keunikan dari serangkaian pelatihan ini terletak pada durasinya yang intensif selama 6 hari. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk meresapi, mendalami, dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi dunia nyata.
Peserta diingatkan untuk tetap terhubung dan berpartisipasi aktif dalam platform daring yang disediakan selama dan setelah pelatihan. Diskusi antarpeserta, tanya jawab, dan pembagian pengalaman menjadi bagian integral dari proses pembelajaran.
Dengan semangat yang tinggi, para guru meninggalkan pelatihan tersebut dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan inspirasi baru. Mereka siap menghadapi tantangan masa depan dalam dunia pendidikan, membawa perubahan positif bagi diri mereka dan siswa-siswanya. Serangkaian pelatihan ini menjadi tonggak penting menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan inovatif di masa depan.
Pelatihan ini, diberi nama “Pintar”, dirancang berbasis MOOC (Massive Open Online Course). Secara asinkron dan sepenuhnya online, pelatihan ini membebaskan peserta dari jadwal Zoom atau tatap muka, memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri, kapanpun dan dimanapun selama periode pelatihan.
Sasaran dari pelatihan ini adalah para pendidik dan tenaga kependidikan. Kementerian Agama menyadari bahwa untuk meraih Anugrah GTK Berprestasi, diperlukan publikasi ilmiah yang mumpuni. Namun, pelatihan mengenai publikasi ilmiah masih kurang, terutama dalam memberikan materi yang mendetail tentang penulisan makalah best practice.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru, pelatihan ini dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok dasar membahas Moderasi Beragama, Sistem Pelatihan dan Pengembangan SDM Kementerian Agama. Kelompok inti menyelami karakter komponen dan sistematika makalah, mulai dari bagian pendahuluan hingga aplikasi sitasi ilmiah dan daftar pustaka. Sementara itu, kelompok penunjang memberikan gambaran tentang overview, evaluasi program, dan rencana tindak lanjut.
Berikut ini adalah detail informasi tentang mata pelatihan Pelatihan Terampil Membuat Makalah Best Practice Pembelajaran. Mata pelatihan inti melibatkan para ahli dalam bidangnya masing-masing. Dr. Marina Setiawati, M.Si., membuka kursus dengan Video 1, mengupas konsep, komponen, dan sistematika publikasi ilmiah bentuk best practice. Video selanjutnya mencakup bagian pendahuluan, kajian pustaka, pembahasan, hingga kesimpulan dan rekomendasi dari Dr. Dermawati, M.Si., dan Dr. Asip, M.Ed.
Mata pelatihan ini juga memfokuskan pada aspek kebahasaan, yang dijelaskan secara rinci oleh Dra. Ika Berdiati, M.Pd., dalam Video 6 dan 7. Dr. Asip, M.Ed., melanjutkan dengan membahas aplikasi sitasi ilmiah, daftar pustaka, serta teknis membuat nomor halaman, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.
Setelah mendaftar, para peserta diharapkan untuk bergabung dalam grup diskusi pelatihan melalui Telegram. Persyaratan pelatihan terbuka untuk PNS dan non-PNS Kementerian Agama, tanpa memandang pangkat/golongan ruang, jenis kelamin, atau tingkat pendidikan umum.
Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, peserta pelatihan “Pintar” siap melangkah maju menuju pencapaian Anugrah GTK Berprestasi, membawa pulang ilmu penulisan makalah best practice yang mendalam dan berkelas.