MTsN 1 Bandar Lampung; Tampilkan 2 tari kreasi pada pentas seni dan pelepasan siswa kelas IX

Tari kreasi “Bumiku Nusantara” merupakan sebuah persembahan seni yang menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia melalui tarian. Dengan melibatkan 36 penari yang masing-masing mengenakan pakaian adat dari 34 provinsi di Indonesia, pertunjukan ini menjadi simbol persatuan dalam keberagaman. Pada tanggal 22 Mei 2024, Aula BPMP Provinsi Lampung akan menjadi saksi penampilan “Muli Siger”, sebuah tarian yang melibatkan 6 penari dan menggambarkan keanggunan serta kekayaan budaya Lampung. Desi Herawati, pembina ekstra kurikuler kesenian, bersama pelatihnya Mas Najib, telah melakukan persiapan intensif selama dua minggu terakhir ini. Latihan yang dilakukan tidak hanya fokus pada teknik tarian, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang makna dan filosofi di balik setiap gerakan tarian yang akan dipertunjukkan. Kegiatan ini tidak hanya penting sebagai persiapan untuk pertunjukan, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan tradisi yang kaya dari Nusantara. Melalui tarian ini, penonton diharapkan dapat merasakan dan mengapresiasi keindahan serta keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia, yang tercermin dari setiap langkah dan irama yang disajikan oleh para penari. Pertunjukan tari kreasi “Bumiku Nusantara” ini diharapkan menjadi momen yang berharga dan mengesankan, tidak hanya bagi para penari yang telah berlatih dengan keras, tetapi juga bagi para penonton yang hadir untuk menyaksikan keindahan budaya Indonesia yang ditampilkan dengan penuh kebanggaan dan cinta.


Tari Muli Siger adalah sebuah ekspresi seni yang kaya akan simbolisme dan memiliki makna mendalam dalam budaya Lampung. Tarian ini menggambarkan kecantikan dan kehormatan gadis-gadis Lampung yang sedang berhias, dengan siger emas sebagai lambang kehormatan yang tinggi. Siger sendiri adalah mahkota logam berwarna keemasan yang merupakan simbol status dan identitas dalam masyarakat Lampung. Tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai penyajian estetis dan hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengkomunikasikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya dari Lampung. Melalui gerakan yang lincah dan penuh grasi, Tari Muli Siger menceritakan cerita tentang keagungan, keindahan, dan keunikan tradisi Lampung. Setiap gerakan dalam tarian ini dilakukan dengan kepekaan tinggi untuk menangkap esensi dari setiap simbol yang diwakilkan, menjadikannya lebih dari sekadar pertunjukan tari, tetapi juga sebuah perjalanan melalui sejarah dan warisan budaya Lampung.


Kostum penari dalam Tari Muli Siger adalah perpaduan antara estetika dan tradisi yang mendalam dari Lampung. Penari biasanya mengenakan ‘Sesapur’, baju kurung berwarna putih yang melambangkan kesucian, dengan bagian bawah baju yang dihiasi uang logam. ‘Kain Tapis’, kain khas Lampung dengan motif tumpal atau pucuk rebung, dikenakan sebagai simbol keagungan. Mahkota ‘Siger’ yang berwarna keemasan menjadi ciri khas dan menandakan status serta identitas dalam masyarakat Lampung. ‘Bulu Serti’, ikat pinggang dari kain beludru berwarna merah, menambahkan nuansa keberanian dan kehormatan. ‘Mulan temanggal’, hiasan berbentuk bulan sabit bersusun tiga yang disatukan oleh rantai, dan ‘Buah Jukum’, untaian bunga yang dirangkai menjadi kalung, menggambarkan keindahan alam Lampung. ‘Gelang Burung’ dan ‘Gelang Kana’, gelang bermotif burung dan gelang besar yang dikenakan di lengan, serta ‘Tanggai’, hiasan kuku runcing di jari-jari, semuanya berfungsi untuk menambah kelentikan gerakan dan keeleganan penari.